News Update31 Mei 2014 07:30:01: SMK NEGERI 1 OKU Gelar Perayaan Acara Isra Mi'raj

Dibalik Peristiwa Isra Miraj

Bookmark and Share
11 Mei 2012 » Kategori Agama » Diposting oleh : Administrator » Hits : 1
Dibalik Peristiwa Isra Miraj

Bila kita membaca sejarah Islam, setidaknya ada tiga peristiwa penting yang melatarbelakangi peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Saw.. (1) Peristiwa boikot yang dilakukan orang kaum Quraisy kepada seluruh keluarga Bani Hasyim: (2) Peristiwa wafatnya paman beliau: (3) Peristiwa wafatnya istri beliau, Siti Khadijah r.a.

 

Tiga peristiwa yang terjadi secara berurutan itu sangat berpengaruh pada perasaan Rasulullah Saw. ia sedikit sedih dan gundah gulana. Ia merasakan beban dakwah yang ditanggungnya semakin berat. Oleh karena itu para sejarawan menamai tahun ini dengan ámul hujn (tahun kesedihan). Dalam kondisi seperti itulah kemudian Allah Swt. mengundang Nabi Saw. melalui peristiwa isra dan mi’raj. Isra’ adalah peristiwa diperjalankannya Nabi Saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, sedangkan mi’raj merupakan peristiwa dinaikannya Nabi Saw. dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Miraj ini mengajarkan banyak hal kepada Nabi Saw.

Isra’ dan mi’raj merupakan pengalaman keagamaan yang paling istimewa bagi Nabi Muhammad Saw.. Puncaknya terjadi di Sidratul Muntaha. Ketika Nabi Saw. sampai di Sidratul Muntaha, Allah Swt memperlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya berupa bukti-bukti wujud, keesaan, dan kekuasaan-Nya. Disamping itu diperlihatkan juga surga, neraka, perihal langit, kursi dan ‘arasy, serta berdialog dengan Dzat yang dicintai dan mencintainya di Sidratul Muntaha. Isra dan mi’raj adalah salah satu mu’jizat Nabi Muhammad Saw.. Artinya itu hanya diberikan kepadanya tidak mungkin diberikan kepada manusia biasa. Namun demikian, berdasarkan petunjuknya ada amalan bagi orang-orang yang beriman yang memiliki fungsi sama dengan Mi’raj yaitu ibadah shalat. “Shalat itu mi’rajnya orang yang beriman (ash-shalatu mi’rajul mu’minín)” sabdanya.

Shalat secara bahasa berarti do’a. Doa pada hakikatnya merupakan bentuk dialog antara manusia dengan Allah Swt.. Ketika seseorang shalat, hakekatnya ia sedang bertemu dan berdialog dengan Allah Swt.. Oleh karena itu secara hakiki fungsi shalat dan mi’raj sama yaitu bertemu dan berdialog dengan Allah Swt.. Shalat yang benar mesti menghasilkan buah yang sama dengan buah Isra’ mi’raj yaitu kesadaran individual dan sosial. Tujuan utama shalat menurut Al Quran adalah untuk berdzikir (mengingat) kepada Allah Swt (Q.S Thaha : 14). Dzikir atau shalat. bila ! dilakukan dengan khusyu’ akan mendatangkan ketentraman jiwa dan kebahagiaan hidup (Q.S Ar-Ra’du :28; Al Mu’minun : 1-2). Namun demikian, keberhasilan shalat seseorang tidak hanya diukur dari ketenangan dan ketentraman jiwa saja, tetapi mesti dilihat pula pada atsar (bekas) perilaku sosialnya. Menurut Al Quran, shalat yang benar mesti dapat menumbuhkan berbagai macam kebajikan seperti tumbuhnya kesadaran berinfak dan berzakat, kemampuan menghidarkan diri dari perilaku yang sia-sia, kemampuan memelihara diri dari perbuatan zina dan kemampuan memelihara amanat baik dari Allah Swt. ataupun sesama manusia ( Al Mu’minun : 3-8).

Disamping itu, shalat yang benar mesti dapat mengobati sifat kikir dan keluh kesah serta mencegah perbuatan keji dan munkar (Q.S Al Ma’arij : 19-25 ; Al Ankabut: 45). Rasulallah Saw. menyatakan bahwa shalat yang tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar tidak akan menambah apa-apa bagi mushalli (orang yang shalat) kecuali hanya semakin menjauhkan diriny! a dari Allah Swt (H.R.Ahmad). Shalat yang memiliki dimensi individual dan sosial adalah shalat yang dilakukan dengan khusyu’ dan dáim (kontinu). Menurut Imam Al Ghazali, shalat khusyu’ adalah shalat yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Yaitu memahami apa yang diucapkan dalam shalat sehingga melahirkan perasaan ta’zhim (hormat), khauf (takut), harap (raja) dan haya (malu) terhadap Allah Swt.. Kesadaran ini disamping akan mendatangkan kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman jiwa, juga akan mampu memotivasi mushalli untuk merealisasikan seluruh janji yang diucapkannya di dalam shalat ke dalam kehidupan sehari-hari. Wallah a’lam bi ash-shawwab.

Tags : isra miraj

Mading Lainnya

Link Pendidikan
NISN JARDIKNAS
NPSN JARDIKNAS
Pusat Bahasa
Kemdiknas
PPDB
Chatting
Statistik Member
Member:68 Orang
Member Aktif:68 Orang
Member Baru Hari Ini:0 Orang
Statistik Pengunjung
Pengunjung Online:1
Total Pengunjung:65439
Total Hits:191714